google

Minggu, 26 Desember 2010

HONDA TIGER JOGJA: KARBU MOGE, BEST-TIME 7,8 DETIK

HONDA TIGER JOGJA: KARBU MOGE, BEST-TIME 7,8 DETIK





HONDA TIGER  JOGJA: KARBU MOGE, BEST-TIME 7,8 DETIK
HONDA TIGER JOGJA






Inovasi dan konsistensi riset menjadi kunci mutlak dalam meningkatkan Horse Power (HP) pacuan dragbike. Tidak bisa ditawar lagi jika tidak mau tertinggal dari kompetitor. Seperti juga yang dilakukan tuner Danang Wahyudi, biasa disapa Danang Cakra pada Tiger yang bertarung di Sport 4 Tak Tune Up s/d 200 cc berbendera tim Omah Joglo (OJ) Alifka dan dibesut dragster berpengalaman kenyang prestasi Eko Chodox.

Investigasi otre, saat ini diaplikasi karbu gambot Mikuni TMR 34 yang diklaim lebih gahar saat putaran bawah dan semburan power dalam momen top-speed jalan terus alias tidak hanya teriak.

“Ini bekas karburator moge GSXR 750 tahun 2004. Kita memiliki 4 buah dan setelah ditest-case cocok. Karbu ini sudah dibekali kinerja TPFC. Intinya, suplai bahan bakar saat akslerasi lebih responsif,” terang Danang Cakra yang memodif ulang intake-manifold Tiger menjadi lebih besar, juga mekanik pasukan road race Honda Tunas Jaya Federal Oil. 

“Jika dibandingkan dengan perfoma Keihin PJ diameter venturi yang sama, TMR terbukti lebih beringas,“ timpal Eko Chodox yang berdomisili di Semarang. Mendukung kinerja TMR 34, perbandingan kompresi dibuat 14 : 1 dimana headcylinder dan blok silinder dipapas masing-masing 2 mm dan 1,5 mm.

Masih dalam konteks yang sama, diadopsi piston milik Neo-Tech oversize 50 (63 mm) yang konstruksinya lebih cenong ketimbang bawaan asli Tiger.  Jadi lebih baik dalam menciptakan tekanan gas aktif menuju ruang bakar.

Camshaft yang berfungsi signifikan sebagai pengatur lalu-lintas bahan bakar memiliki durasi tinggi 270 derajat. Lebih detailnya, valve-in membuka dan menutup saat sebelum dan sesudah TMA (Titik Mati Atas) dan TMB (Titik Mati Bawah) berada di angka 30 derajat dan 60 derajat. Kemudian klep buangnya di kombinasi 61 derajat dan 29 derajat.

“Soal karakter yang tercipta, tenaga merata pada semua tingkatan RPM mesin. Tinggal butuh keberanian joki saja mulai start dan perpindahan gigi dengan RPM di atas rata-rata petarung lain,” ujarnya.

Danang juga mendesain sudut LSA (Lobe Separation Angle) di 105 derajat dan meramu ulang rasio I, II, III lebih berat, sedang V, VI lebih ringan. Hasil spesial, kudapacu ini memiliki best-time 7,8 detik dalam menu lintasan 201 meter. | ogy

KOPLING HOUSE HERCULES
Lebih lanjut sehubungan langkah memperbaiki proses transfer percepatan, maka dipakai house-kopling mochin Hercules. Tentu saja tidak asal pilih. Ada alasan logisnya. “Sudah dibekali per-kopling sebanyak lima buah, sedang Tiger hanya empat. Efek yang dihasilkan saat perpindahan gigi tidak terjadi selip,” tutur Danang Cakra yang memang cukup lama punya hubungan kerja dengan Habibi, gaul dipanggil Kepet, komandan tim Omah Joglo (OJ).

Pada bagian lain, kampas kopling juga dipermak ulang. “Dibuat menjadi 5 lapis dari aslinya 4 biji sehingga jeda saat pemindahan persneling lebih singkat. Penyaluran tenaga lebih efektif,” tambah mekanik yang membubut magnet orsi hingga tersisa 800 gram dan pede tidak menggunakan balancer. | ogy

SPEK MODIF :
PISTON : Neo Tech O/S 50, KLEP : Honda Maestro (33 mm/27 mm)KARBURATOR : Mikuni TMR 34, MAIN JET : 125, PILOT JET : 35, CDI : BRT (Bintang Racing Team), KNALPOT : Cakra Motorsport, FINAL GEAR : 13-38 (201 M).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar